Thursday, July 29, 2010
BILA
Bila dunia ini menyodorkan masalah yang tidak dapat kau tangani sendiri,
jangan berusaha menyelesaikan masalah itu.
Tetapi, letakkanlah masalah itu di dalam doamu (Untuk diselesaikan Oleh Tuhan).
"Aku akan menyelesaikan masalahmu sesuai JADWAL yang Aku tentukan sendiri. Semua masalahmu PASTI akan Aku selesaikan, tetapi sesuai jadwalKu, bukan jadwalmu."
Setelah semua masalahmu kamu letakkan dalam doamu, janganlah kamu pikirkan dan khawatirkan. Sebaliknya, fokuslah kepada semua hal-hal baik yang sedang terjadi padamu sekarang.
Bila kamu terjebak kemacetan dijalan,
janganlah marah,
sebab masih banyak orang didunia ini yang tidak pernah naik mobil seumur hidupnya.
Bila kamu berhadapan dengan masalah di tempat kerja,
berpikirlah bahwa masih banyak orang yang menganggur bertahun-tahun tanpa pekerjaan.
Bila kamu sedih karena hubungan keluarga,
pikirkanlah orang-orang yang belum pernah merasakan mencintai dan dicintai.
Bila kamu merasa bosan dengan akhir minggu,
pikirkanlah orang-orang yang harus lembur siang malam tanpa libur untuk menghidupi keluarga & anak-anaknya.
Bila mobil kamu mogok & mengharuskan kamu berjalan kaki,
janganlah marah,
pikirkanlah orang-orang cacat yang sangat ingin merasakan berjalan diatas kaki sendiri seperti kamu sekarang.
Bila kamu melihat dicermin rambutmu mulai beruban,
janganlah bersedih,
sebab mempunyai rambut hanyalah merupakan impian bagi orang-orang yang dalam perawatan kemoterapi.
Bila kamu merenungi makna hidupmu didunia ini & merenungi apa tujuan hidupmu ini?
Bersyukurlah, karena banyak orang yang tidak punya kesempatan hidup yang cukup lama untuk merenungi hidup mereka.
Bila kamu merasa tidak nyaman karena terkena imbas dari kemarahan dan kekecewaan orang lain, ingatlah, situasi bisa menjadi jauh lebih buruk; yaitu kamulah yang merasakan kemarahan & kekecewaan tersebut!
God has seen you struggling,
God says it's over
Tuesday, July 6, 2010
Batal Menikah
Kali ini aku ingin menceritakan sebuah kisah nyata.
Sebut saja namanya N. Hari itu N masih harus berada di rumah sakit hingga malam hari karena merupakan jadwalnya untuk dinas malam. Di kesempatan dinas kali ini, ia menjadi dekat dengan seorang seniornya yang jarak angkatan mereka sangat jauh (beberapa tahun). Ia merasa cocok dengan Kakak senior itu, karena prinsip yang ia temui pada Kakak tersebut membuatnya lumayan merasa nyaman. Tetap memakai kaus kaki walau memakai sandal di waktu dinas dan jilbab yang selalu terjulur bisa jadi beberapa contoh. Mereka banyak bercerita (kebetulan pasien sore itu lagi sepi), hingga sampailah pada topik berat badan. Kakak yang sangat manis dan keibuan itu mengaku bahwa dulu ia tidaklah gemuk. Berat badannya naik drastis sejak sebuah peristiwa terjadi padanya. Hmm...apa itu? Ternyata ia pernah mengalami yang namanya "batal menikah". N pun menjadi penasaran,,kemudian mengalirlah cerita dari sang Kakak.
Beberapa tahun lalu, mungkin saat Kakak tersebut masih di preklinik, ia pernah menjalani sebuah proses ta'aruf dengan seorang ikhwan. Hingga akhirnya mereka berdua sepakat untuk menikah. Sang ikhwan (sepertinya seorang dokter), saat sudah dekat dengan waktu yang direncanakan untuk menjadi waktu melangsungkan pernikahan mereka, ternyata mendapat tawaran untuk PTT di daerah Aceh. Dan tawaran tersebut berasal dari Ibu sang Kakak yang berusaha mencarikankesempatan PTT untuknya. Ia pun menerima, dengan konsekuensi, mereka harus mengundur rencana mereka di awal.
Jadilah sang ikhwan menjalani PTT di daerah tersebut, bertahun-tahun. Selama itu, ia dan Sang Kakak tetap berhubungan. Mereka berdua yang awalnya bertekad untuk tidak pacaran, menjadi 'seperti berpacaran'. Sang Kakak terkadang juga mengirimkan makanan untuknya yang berada di negeri orang.
Waktu terus berlalu..menanti jawaban dari kisah mereka. Will it be a happy ending, or...?
Komunikasi pun berkurang. Hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk megakhiri hubungan mereka. Hmm...
Tak lama, terdengarlah berita bahwa sang ikhwan akan menikah. Entahlah itu dengan siapa.
Bagaimana dengan si Kakak?
Yap, ia masih disini. Mungkin kompensasi, atau apalah namanya, hal itu memicunya untuk banyak makan ataupun ngemil, sehingga beratnya menjadi bertambah lebih kurang 10kg.
Hufftt......
Hari pun semakin gelap. Sudah wajar sepertinya bagi yang dinas untuk bergantian minta izin pergi makan. Sang Kakak mengajak N untuk pergi makan bareng.
"makan dimana Kak?" tanya N
"belum tahu, kita lihat aja ntar... Kita dijemput." Kata Kakak nya
N setuju. Sambil menunggu jemputan, mereka pun masih sempat mengerjakan keperluan pasien IGD yang tiba-tiba menjadi banyak. Tak lama setelah itu,
"N, jemputannya udah datang, yuk..."
Mereka pun menyelinap dari pandangan para residen yang sedang sibuk untuk pergi makan.
Di luar IGD, sudah menunggu sebuah mobil avanza berwarna silver. Sang Kakak naik di bangku depan, dan N naik di bangku tengah.
Siapa yang menjemput itu?
Hmm...bisa dibilang 'hampir' menjadi pacar sang Kakak.
Mereka pergi makan di tempat yang agak jauh (dasar pato). Di tempat makan, sang Kakak dan si cowok itu duduk bersebelahan, dan N duduk di hadapan mereka, menjadi pengusir nyamuk yang hendak mendekat.
"Kak,,bukannya bertekad nggak pacaran????"