Pages

about me

Emilia Nissa Khairani

lahir di Padang, pada tahun 1990
menghabiskan masa anak-anak hingga sekarang di Padang






anak dari 2 orang perawat yang bercita-cita mendidik anaknya agar menjadi lebih baik dari mereka. Karena, "kesuksesan orang tua tercermin pada kesuksesan anak-anak mereka" itu kata Mama..

memasuki sekolah TK pada usia yang elbih muda dari teman-temannya, sekitar 4 tahun 2 bulan. Yaitu TK Islam Adzkia, yang waktu itu tempatnya selalu berpindah-pindah. Ingat sekali waktu itu, setahun sebelumnya Abang memasuki TK yang sama dan bertempat di Jl. Damar, namun saya bersekolah TK di Jl. Bandar Purus. Alhamdulillah sudah diajarkan Mama untuk berhijab sedari dini, walau sewaktu SD dibuka kembali :)

Sekolah Dasar yang sama dengan kedua Abang dan adik (beberapa tahun kemudiannya), di SDN 05 Sawahan. Menghabiskan waktu 6 tahun disini, 5 tahun didampingi Abang, dan sewaktu Abang sudah SMP, adik yang masuk SD. Alhamdulillah selalu dipanggil guru jika mereka bermasalah..hhe
Prestasi di masa SD biasa saja. Baru muncul ke permukaan' saat kelas 5 SD, menjadi juara 2 kelas. Ingat sekali saat itu juara 1 nya adalah anak baru, Eka Fitriani, yang sekarang jadi juniorku di FK Unand... Eka membuat seluruh kelas dan Guru-guru salut waktu itu. Kami akhirnya ganti-gantian mendapatkan posisi juara kelas teratas hingga kelas 6. 
Pernah menderita DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) saat kelas 6 SD. Sampai mengalami DSS (Dengue Shock Syndrome, DHF derajat 4) sebanyak 2 kali. Kata orang-orang saya hampir 'lewat' waktu itu, tapi alhamdulillah... saya ingat sekali waktu itu, d. Zaidulfar, SpAn yang akhirnya menemukan pembuluh darah saya setelah sekian lama beberapa orang menusuk-nusuk saya disana-sini untuk mendapatkan pembuluh darah saya. Saya segera diresusitasi.. Alhamdulillah sehat sampai sekarang.

Memasuki Sekolah Menengah Pertama, saya cukup percaya diri mendaftar di SMPN 1 Padang, yang juga 2 Abang saya dan Adik saya di kemudian hari bersekolah disana. Alhamdulillah, menjadi NEM peringkat ke-25 yang diterima di sekolah itu. Alhasil, saya dimasukkan ke kelas I 1, kelas unggul. Disana saya bertemu teman-teman lama dan teman-teman baru yang akhirnya pertemanan kami bertahan hingga sekarang. Ada Eka, Frista, Silfia, Pipit, Wakifah, Evan, Jersi, Fendri, dll. Saya berhasil mengungguli Abang saya yang pada saat ia kelas II ia dikeluarkan dari kelas unggul. Saya masih bertahan, namun akhirnya keluar juga saat naik kelas III karena nilaai yang terpaut 1 angka dari batas nilai yang dimasukkan ke kelas unggul.
Cukup terpuruk waktu itu.. Namun saya menyadari saya memang pantas keluar karena sangat lalai dalam belajar saat kelas II. Itulah yang jadi titik balik bagi saya untuk introspeksi. Memang, kita harus mundur selangkah bahkan beberapa langkah untuk bisa melompat lebih jauh.
Alhamdulillah saya lulus SMP dengan NEM yang cukup baik. Terima kasih Bapak Ibu Guru telah mengeluarkan saya dari kelas itu.... ^_^

SMA, tidak tertarik memasuki SMA lain selain SMAN 1 Padang, mungkin karena (lagi-lagi) 2 Abang saya dan --di kemudian hari-- adik saya juga bersekolah disana. Namun entah kenapa, pemerintah kota Padang pada tahun 2004 itu memberlakukan pendaftaran 1 pintu untuk penerimaan siswa baru sekolah-sekolah bebas rayon, yaitu SMAN 1, SMAN 10, dan SMAN 2 Padang. Jadi semua mendaftar pada satu tempat, nanti mereka yang akan meletakkan di SMA mana kita akan diterima di antara 3 sekolah itu. Saya mendaftar bersama ribuan pendaftar lainnya. Dan pengumuman pun keluar, saya diterima di SMAN 10 Padang. Tidak apa-apa, setidaknya saya tidak melakukan kecurangan apapun dalam penempatan ini seperti yang saya dengar tentang beberapa orang.
1 bulan bersekolah disana, sebuah tim dari SMAN 1 Padang mendatangi sekolah saya. Mereka adalah tim kelas akselerasi SMAN 1 Padang, dipimpin oleh Bapak Herman (Guru favorit saya di kemudian hari). Karena pendaftaran SMA saat itu 1 pintu, jadi untuk tahun itu penerimaan siswa akselerasi pun akan dijaring dari 3 sekolah tersebut. Saya sangat sangat berminat. Bukan karena aksel nya, melainkan karena masih ada kesempatan untuk bersekolah di SMAN 1 Padang. 
Alhamdulillah saya lulus dalam tes IQ, EQ, TPA, dan beberapa tes ataupun kualifikasi lainnya. Saya akhirnya, bersama Bayu, Yaya, Dian, Jersi, Deno, Dina, dan Arif waktu itu, pindah dari SMAN 10 Padang ke SMAN 1 Padang..alhamdulillah, wa syukurillah.... :)

Selama SMA, saya cukup aktif di organisasi ROHIS dan IBO. Namun waktu itu anak aksel tidak bisa dimasukkan program-program ataupun kepengurusan ROHIS, jadi saya dan teman-teman hanya secara pasif mengikuti kegiatan-kegiatannya.
Selama aktif di IBO (International Biology Olympiad), alhamdulillah saya beberapa kali mengikuti lomba-lomba yang berbau biologi. Tapi tidak terlalu sering menang..
- harapan 1 biologi dalam SMAPSiC (SMAnsa Padang ScIence Competition) tahun 2005
- juara 1 olimpiade biologi Kota Padang tahun 2005
- semifinalis lomba biologi Universitas Negeri Padang
- semifinalis lomba biologi Universitas Andalas

alhamdulillah saya menyelesaikan masa SMA saya tahun 2006


Lulus dari SMA, saya bertahan dengan cita-cita saya dari saat TK, yaitu ingin menjadi dokter. Namun saya tidak lulus pilihan pertama saya sewaktu SPMB, yaitu FKUI. Tapi alhamdulillah lulus diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Abang saya yang waktu itu mengikuti SPMB sama-sama dengan saya lulus di Teknik Mesin ITB. Alhamdulillah..senang melihat senyuman orang tua kami waktu itu.. T_T

Di dunia kuliah, saya berkeinginan mendapatkan prestasi bagus. Namun, beberapa pelatihan di awal-awal kehidupan perkuliahan saya mengubah mind set saya. Seorang 'maha-siswa' tidak hanya belajar..banyak perubahan-perubahan yang diharapkan berasal dari seorang mahasiswa.
Saya akhirnya menjadi pengurus di beberapa organisasi, yaitu BEM Fakultas dan FSKI (Forum Studi Kedokteran Islam). 
Alhamdulillah, selama di perkuliahan akademik saya lancar dan organisasi juga jalan. Saya juga pernah terpilih menjadi delegasi indonesia bersama 7 orang lainnya untuk mengikuti FIMA Student camp di Langkawi, Malaysia. Saya berangkat kesana bersama 2 orang delegasi lainnya yang juga berasal dari FK Unand, Benny dan Irvan. Pengalaman yang luar biasa saya rasa, berkumpul bersama saudara-saudara seiman dari seluruh penjuru dunia. Alhamdulillah... :)

3 tahun 7 bulan saya menyelesaikan S1 saya disana, dengan IPK 3,34. Dan sekarang saya masih menjalani kepaniteraan klinik di rumah sakit, melanjutkan perjuangan mewujudkan cita-cita menjadi seorang dokter.
Uda sudah hampir selesai S2 Ekonomi di UI
Abang masih melanjutkan kuliahnya di ITB
Adik akan memasuki kelas III di SMAN 1 Padang

Kami benar-benar berharap bisa memenuhi kriteria 'sukses' untuk orang tua kami. Jikapun ada di antara kami yang gagal, itu bukan karena mereka. Karena jauh sebelum itu pun, mereka adalah orang tua yang luar biasa.