Di Hari Lain
Kuingin dengar semua gelak tawanya
Penuhi ruang-ruang kosong ini
Akankah mungkin menggetarkan segenap tiang-tiang yang kini kering berdebu
Tetap di antara tiup belaian angin pagi
Aku sendiri berada menatap cumulus ber riak mengambang luas
Akankah mungkin hari itu tuk dia kenang?
Ingin ku bertanya tuk dengar sendiri jawaban darinya
Satu di kemudian hari
Kini sekiranya tengah tercium olehku wangi tanah yang akan ia pijaki
Entah itu jauh...,ataukah teramat jauh...
Aku tak tahu! dan terus bercerita padamu awanku....
Biarkan aku berlari,
Mencoba percaya kita akan masih berada di bawah langit yang sama
Yang semoga buat ku merasa dekat
Sejenak kutersadar, cumulus beranjak pergi di langit senja berarak
Pastilah orang yang tengah mengejar impiannya
Kini berganti sekelompok kecil awan kelabu di atasku
Akankah turun hujan?
Jika benar,
Hingga hari itu tiba, tak apa aku basah oleh air dingin mu
5 comments:
Puisinya keren....1 of my poem is inspirated by it..
Nsa jg pas baca ulang mikir ini bagus. Walau ttp ketawa2 pas bacanya.
Kenapa kok ketawa?
ada kenangan dgn puisi ini
ooh...hoho...
Post a Comment